Selasa, 06 Maret 2012

Akuntansi Biaya




1. Pengertian dan Tujuan


Pengertian Akuntansi Biaya

Adalah proses pencatatan, penggolongan, peringkasan dan penyajian biaya pembuatan dan penjualan produk atau jasa, dengan cara-cara tertentu serta penafsiran terhadapnya.

Biaya :

Dalam arti luas adalah pengorbanan sumber ekonomis, yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi atau kemungkinan akan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu.

Dalam arti sempit biaya merupakan bagian daripada harga pokok yang dikorbankan di dalam usaha untuk memperoleh penghasilan.



Tujuan Akuntansi Biaya

Yakni untuk menyediakan informasi biaya bagi kepentingan manajemen guna membantu mereka di dalam mengelola perusahaan atau bagiannya.


Perusahaan Manufaktur

Pada umumnya Akuntansi biaya yang dibahas dalam mata kuliah ini adalah yang diterapkan dalam perusahaan manufaktur. Alasannya lebih kompleks apabila dibandingkan dg perusahaan lain. Kegiatan pokok perusahaan manufaktur yakni mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual.

Fungsi pokok dalam perusahaan manufaktur

a.  Fungsi produksi
b.  Fungsi pemasaran
c.  Fungsi administrasi dan umum.

Berdasarkan fungsi di atas, maka dalam perusahaan manufaktur dapat dibagi menjadi : Biaya produksi, biaya pemasaran dan biaya administrasi & umum.

2. Klasifikasi Biaya (Penggolongan Biaya)

Biaya dapat digolongkan menjadi beberapa golongan atas dasar, yakni sebagai berikut :

a.           Obyek Pengeluaran  
b.          Fungsi-Fungsi Pokok Perusahaan.
c.           Hubungan Biaya dengan Sesuatu yang Dibiayai.
d.          Atas Dasar Tingkah Lakunya terhadap Perubahan Volume Kegiatan.
e.           Jangka Waktu

3.  Metode Pengumpulan Biaya Produksi.

Pengumpulan harga pokok produksi dapat ditentukan oleh cara produksi, yakni : a) Produksi atas dasar pesanan dan b) Produksi massa. Perusahaan yang berproduksi berdasar pesanan menggunakan metode harga pokok pesanan (job order cost method) . Sedangkan perusahaan yang berproduksi massa, mengumpulkan harga pokok produksi dengan menggunakan metode harga pokok proses (proses cost method).

4.  Metode Penentuan Harga Pokok Produksi.

Yakni merupakan cara memperhitungkan unsure-unsur biaya ke dalam harga pokok produksi. Ada dua pendekatan, : (1) Full Costing dan (2) Variable Costing.  Full Costing merupakan metode penentuan harga pokok produksi yang memperhitungkan semua unsure biaya produksi ked ala harga pokok produksi baik yang bersifat variabel maupun tetap.
Variable Costing yakni Metode penentuan harga pokok produksi yang hanya memperhitungkan biaya produksi yang berperilaku variabel ke dalam harga pokok produksi.

5.  Perbandingan Laporan Laba Rugi Perusahaan Manufaktur dengan Laporan Laba Rugi Perusaha- an Dagang.



Perusahaan dagang à Perusahaan yang kegiatannya membeli barang dagangan dari perusahaan lain dan melakukan penjualan barang tersebut  kepada konsumen atau perusahaan manufaktur.
Untuk mendapatkan barang dagangan, perusahaan dagang mengeluarkan biaya, yang dalam laporan laba rugi dikelompok kan menjadi 3 golongan yakni :

(1)            Harga pokok penjualan
(2)            Biaya pemasaran
(3)            Biaya administrasi dan umum


Perusahaan Manufaktur  

Yakni Perusahaan yang kegiatannya mengolah bahan baku menjadi produk jadi dan melakukan penjualan produk tersebut kepada konsumen atau perusahaan manufaktur lain.

Kegiatan pengolahan bahan baku, menjadi produk jadi memer- lukan 3 kelompok pengorbanan sumber ekonomi, yakni :

(1)            Pengorbanan bahan baku
(2)            Pengorbanan jasa tenaga kerja,dan
(3)            Pengorbanan jasa fasilitas.

Dalam pemasaran produk jadi, juga memerlukan pengorbanan sumber ekonomi, yakni :

(1)       Biaya produksi  : terdiri biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik.
(2)            Biaya pemasaran
(3)            Biaya administrasi dan umum.











PERBEDAAN AKUNTANSI KEUANGAN DAN
AKUNTANSI MANAJEMEN


Persamaan :

1.           Kedua tipe akuntansi tersebut merupakan sistem pengolah informasi  yang menghasilkan informasi keuangan.
2.           Sebagai penyedia informasi keuangan yang bermanfaat bagi seseorang untuk pengambilan keputusan

Perbedaan.:
Perbedaan pokok antara akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen terletak pada :

1.                                                                                                                                                            Pemakai laporan akuntansi dan tujuan mereka
2.                                                                                                                                                            Lingkup informasi
3.                                                                                                                                                            Fokus informasi
4.                                                                                                                                                            Rentang waktu
5.                                                                                                                                                            Kriteria bagi informasi akuntansi
6.                                                                                                                                                            Disiplin sumber
7.                                                                                                                                                            Isi Laporan
8.                                                                                                                                                            Sifat informasi

Gambar berikut ini merupakan penjelasan mengenai perbedaan antara kedua tipe tersebut :










Perbedaan Pokok Akuntansi Keuangan dan
Akuntansi Manajemen

No.
Keterangan
Akuntansi Keuangan
Akuntansi Manajemen
1.
Pemakai Utama
Para manajer puncak dan pi-
Para manajer dari berbagai


hak luar perusahaan.
jenjang organisasi




2.
Lingkup
Perusahaan secara keselu-
Bagian dari perusahaan

Informasi 
ruhan

3.
Fokus
Berorientasi pada masa
Berorientasi pada masa

Informasi
Yang lalu
yang akan datang.
4.
Rentang waktu
Kurang fleksibel. Biasanya
Fleksibel : bisa harian, minggu


Mencakup jangka waktu ku-
an, bulanan, bahkan bisa 10


Artalan, tengah tahun, th-an
tahunan.
5.
Kriteria bagi
Dibatasi oleh prinsip akunt-
Tidak ada batasan, kecuali

Informasi Akun-
Ansi yang lazim
manfaat yang dapat dipero-

Tansi.

leh oleh manaj dari informasi



dibandingkan dg pengorban



an untuk memperoleh informa



si tersebut.
6.
Disiplin Sumber
Ilmu Ekonomi
Ilmu Ekonomi dan Psikologi



Sosial
7.
Isi Laporan
Laporan berupa ringkasan
Laporan bersifat rinci menge-


Mengenai perusahaan seba-
nai bagian dari perusahaan.


Gai keseluruhan.





8.
Sifat Informasi
Ketepatan informasi  merupa-
Unsur taksiran dalam infor-


Kan hal yg penting
Masi adalah besar.





PERAN KOMUNIKASI DALAM SEKTOR AGRIBISNIS



   Indonesia merupakan Negara agraris yang sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani. Oleh karena itu pertanian menjadi sebuah sektor  yang memiliki peranan cukup penting. Salah satu ciri dari pertanian di Indonesia adalah pemilikan lahan pertanian yang sempit, Sehingga dengan demikian pengusaha pertanian di Indonesia dicirikan oleh banyaknya rumah tangga tani yang berusahatani dalam skala kecil.
Dalam banyak kenyataan di negara-negara berkembang, seringkali peranan petani kecil ini  dilupakan, sehingga mereka sering pula terlupakan untuk mendapatkan pelayanan, apakah itu pelayanan dalam bidang pertanian, kesehatan, pendidikan, dan sebagainya. Akibatnya, mereka sering kurang responsif terhadap pengenalan teknologi baru, atau kurang mau melakukan usahatani yang sifatnya mempunyai resiko (dan ketidakpastian) yang tinggi.
Dalam kaitan dengan komunikasi pertanian, maka upaya yang perlu mendapatkan perhatian adalah bagaimana melakukan komunikasi dengan petani-petani kecil dengan segala keterbatasan yang mereka miliki, agar pesan yang disampaikan melalui komunikasi pertanian dapat diserap dan selanjutnya diterapkan dalam usahatani mereka.
Dalam metode penyuluhan pertanian, pengertian diterapkan dapat dijelaskan sebagai
berikut:
a.       Bagaimana petani kecil dapat bertani atau berusahatani dengan cara yangl lebih baik, misalnya cara bercocoktanam, cara memelihara kesuburan tanah, cara memperlakukan teknologi lepas panen, dan sebagainya;
b.      bagaimana petani kecil mampu dan mau berusahatani secara menguntungkan, baik dalam usahatani secara monokultur ataupun secara tumpangsari; dan
c.       Bagaimana petani kecil mampu meningkatkan kesejahteraannya atau bagaimana mereka dapat hidup sejahtera.
Dengan demikian, peranan komunikasi pertanian terhadap kehidupan petani kecil di Indonesia adalah sangat penting dalam meningkatkan kesejahteraan hidup petani dan keluarganya. Dalam proses komunikasi pertanian sendiri bukan saja dilakukan melaui cara satu arah (one-way traffic), tetapi juga dua arah (two-way traffic), yang tentu perlu diperhatikan aspek lingkungan atau sistem sosial yang ada disekelilingnya.
Berhubung karena sistem pertanian di Indonesia dicirikan oleh adanya banyak petani kecil, maka komunikasi pertanian sangat bermanfaat kalau diperhatikan kelompok sasaran petani kecil ini. Perlu diingat bahwa ciri petani kecil ini sangat kondisional dimana kehidupan petani kecil yang tinggal di satu daerah tentu berbeda dengan petani kecil lain yang tinggal di daerah lain, sehingga pelaksanaan pemberian pesan dari komunikator dalam melaksanakan komunikasi pertanian, perlu pula diperhatikan lingkungan seperti ini.

Metode Pendekatan dalam Komunikasi Pertanian
Dalam melakukan komunikasi pertanian kepada masyarakat telah dikenal dua metode pendekatan, yaitu:
1.    Pendekatan berdasarkan kelompok sasaran dari inovasi.
Berdasarkan kelompok sasaran, maka metode pendekatan komunikasi ini dapat dilakukan melalui:
a.       Metode pendekatan massa (mass approach method) : Cara pendekatan komunikasi ini dilakukan dengan tujuan untuk memberikan pengetahuan awal serta kesadaran bagi petani tentang suatu inovasi yang berguna dalam meningkatkan hasil produksi usahatani mereka. Penyampaian pesan melalui cara ini biasanya disampaikan dalam pertemuan massal, melalui media massa: televisi, koran, film dan sebagainya. Pendekatan ini kurang efektif bagi petani-petani di Indonesia umumnya dan di Nusa Tenggara Timur khususnya, karena beberapa faktor berikut: (a) tidak bisa dipantau ataupun dievaluasi secara pasti keberhasilan yang telah dicapai oleh para petani; (b) wilayah jangkauan pendekatan sasaran terlalu luas; (c) rendahnya daya tangkap masyarakat petani, karena mereka rata-rata berpendidikan sangat rendah; dan (d) harga beberapa media yang digunakan seperti televisi dan koran sangat sulit dijangkau oleh tingkat ekonomi para petani.
b.      Metode pendekatan kelompok (group approach method) : Cara pendekatan komunikasi ini dilakukan melalui penyampaian informasi inovasi kepada petani yang tergabung dalam kelompok-kelompok petani, baik kelompok-kelompok petani tradisional, seperti Subak di Bali dan kelompok-kelompok petani yang sengaja dibentuk untuk tujuan-tujuan tertentu, seperti kelompnecapir di TVRI, Kelompok Tani dan Nelayan, Kelompok Swadaya Masyarakat, dan sebagainya. Dalam kegiatan komunikasi penyuluhan pertanian di Indonesia, pendekatan kelompok sudah menjadi metode dalam pembinaan dan pengembangan sumberdaya manusia di desa maupun di kota dalam rangka meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat. Dipandang dari segi komunikasi informasi, maka pendekatan kelompok ini jauh lebih efektif jika dibandingkan dengan pendekatan massa, karena mempunyai beberapa keuntungan, sebagai berikut: (a) penyebaran inovasi teknologi dapat dipantau atau dievaluasi secara baik karena jumlah anggota sasarannya jelas; (b) Diantara anggota kelompok yang satu dengan yang lainnya dapat saling memberi dan menerima informasi, terutama tentang hal-hal yang belum jelas; (c) akan terjadi akumulasi modal (fisik maupun non-fisik) sehingga dapat memperlancar jalannya komunikasi dalam kelompok yang bersangkutan; (d) antara anggota kelompok dapat dilakukan reward and punishment system secara efektif dan efisien; dan (e) lebih menghemat biaya, tenaga dan waktu, tetap akan diperoleh hasil yang jauh lebih baik. Sebaliknya, pendekatan kelompok juga mempunyai beberapa kelemahan, sebagai berikut: (a) jika manajemen kelompok kurang baik, maka akan terjadi penyimpangan, baik penyimpangan penyebaran informasi maupun penyimpangan pembagian keuntungan dari suatu inovasi; (b) komunikasi akan tidak efektif jika jenis usaha anggota kelompok beragam; dan (c) kemungkinan akan muncul kaum elit tertentu dalam kelompok apabila tidak diarahkan secara baik sehingga akan menghambat kehidupan berdemokrasi kelompok; dan (d) rendahnya keterampilan para petani dalam kehidupan kelompok/berorganisasi.
c.       Metode pendekatan individu (personal approach method) : Cara pendekatan ini dilakukan dengan cara mengunjungi para petani satu per satu, baik ke rumah petani maupun di kebun petani ataupun tempat-tempat tertentu yang memungkinkan untuk dilakukan komunikasi inovasi. Keuntungan-keuntung an dari metode pendekatan perorangan, antara lain: (a) petani yang dikunjungi seorang petugas merasa dihargai oleh petugas yang melakukan komunikasi pertanian; (b) meningkatkan kepercayaan diri petani karena komunikasi ini dapat dilakukan dari hati ke hati; (c) petani dapat menyampaikan segala macam keluhan/masukan- masukan bagi petugas/penyuluh tanpa merasa canggung dan malu dengan sesama teman petani; (d) petugas/penyuluh dapat menggali semua masalah serta kebutuhan maupun hambatan-hambatan yang dihadapi petani selama berusahatani; dan (e) petugas/penyuluh dapat memberikan informasi yang cocok dengan kebutuhan serta masalah petani pada saat itu.
Sebaliknya, metode pendekatan ini juga memiliki beberapa kelemahan, antara lain: (a) tidak bisa menjangkau petani dalam jumlah yang banyak; (b) memakan waktu yang lama; (c) membutuhkan biaya yang tinggi; dan (d) membutuhkan banyak tenaga petugas/penyuluh.
d.      Metode Pendekatan Materi : Berdasarkan cara penyajian inovasi dalam rangka lebih menjamin efektivitas hasil komunikasi (khususnya dalam pertemuan kelompok), maka digunakan pendekatan gabungan berikut: (a) ceramah, diskusi dan tanya jawab; (b) demonstrasi cara dan demonstrasi hasil; dan (c) penggunaan alat bantu flipchart dan folder. Penggunaan metode gabungan ini cukup efektif, baik dalam mewujudkan komunikasi dua arah (two-way traffic communication) maupun peningkatan pemahaman serta kemampuan menerapkan inovasi yang diberikan. Dengan demikian, para petani akan lebih memahami dan mengerti tentang cara-cara menerapkan inovasi dalam praktek usahatani mereka.